University Global Recognition ( Ciletuh Geopark Visit)
DOSEN MAGANG UNIVERSITAS PADJAJARAN TAHUN 2018
Setelah dinobatkannya Kawasan Geopark Ciletuh – Palabuhan ratu menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG). Kawasan Geopark Ciletuh, ditetapkan menjadi geopark dunia dalam sidang Executive Board UNESCO ke 204, Komisi Programme and External Relations di Paris, Perancis periode 17 April 2018 hingga 16 April 2022.Penetapan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu sebagai Geopark Dunia merupakan yang tercepat prosesnya di Indonesia. Proses penetapan berjarak sekitar tiga tahun setelah menjadi geopark nasional sejak 2015. Dalam perkembangannya, kawasan Geopark Ciletuh meluas hingga mencapai wilayah Cisolok dan Palabuhanratu dengan peningkatan luas area menjadi 126.100 ha dan mencakup 74 Desa di 8 Kecamatan serta pulau-pulau kecil di sekitar Teluk Ciletuh.
University Global Recognition ( Ciletuh Geopark Visit) merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta dosen magang beserta Dosen pembina dari Kemristek Dikti tahun 2018 yang dimana penempatannya di Universitas Padjajaran. Saya sebagai salah satu peserta magang dosen yang berasal dari STIKES Yarsi Mataram sangat bersyukur bisa eksplore langsung kawasan Geopark Ciletuh ini , selain menambah wawasan saya sendiri serta banyak pengalaman dan pembelajaran yang di dapatkan dari kegiatan ini.
Setelah ±10 jam berkendara dari Jatinangor menggunakan bis UNPAD, rasa lelah kami pun terbayar dengan pemandangan yang pertama terlihat di Geopark Ciletuh adalah Tebing Panenjoan (dalam bahasa sunda “ Panenjoan”yang berarti pemantauan) dan bisa dikatakan sebagai pintu gerbang untuk masuk ke wilayah geopark ciletuh sebelum menikmati beberapa pemandangan geopark. Lokasinya yang berada di ketinggian 342 meter di atas permukaan laut (MdPL), memudahkan pandangan mata melihat bentangan alam yang berbentuk tapal kuda. Dari atas bukit ini kita bisa menikmati salah satu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sangat luar biasa karena dapat melihat pemandangan yang indah dan menyegarkan dan dari atas bukit terpampang hamparan sawah dan rumah penduduk yang diapit punggung bukit.
Trip pertama kami diawali dari Pantai Palampang di kawasan Geopark Ciletuh.Pantai palampang atau dikenal dengan teluk ciletuh ini terdapat pelabuhan nelayan dan tempat pelelangan ikan. Sehingga para wisatawa bisa membeli ikan di pantai ini. Sesampainya di pantai palampang kami disuguhkan dengan pemandangan pantai nan indah yang memiliki hamparan pasir yang bersih dan putih serta ditambah dengan tulisan “GEOPARK CILETUH “ berwarna kuning terlihat jelas di salah satu garis pantai menambah keelokan dari pantai ini. Selain menikmati hamparan pantai dan menikmati deburan ombak, kami juga sekaligus menyaksikan pemandangan bukit dengan bebatuan purbanya yang megah serta pesona curug dari kejauhan. Sehingga menyuguhkan pemandangan yang romantis nan menakjubkan.
Perjalanan dilanjutkan menuju Curug Cimarinjung karena merupakan destinasi terdekat dengan Pantai Palangpang. Curug Cimarinjung memiliki ketinggian sekitar 50 meter serta airnya sangat jernih dan segar. Sepanjang perjalanan menuju curug kami melewati dinding tebing batu yang berhimpitan layaknya sebuah pintu gerbang yang akan membawa masuk kesebuah dunia baru atau dikenal dengan “Jurassic World”.
Selain kunjungan kedua tempat di atas kami peserta dosen magang UNPAD tahun 2018 juga diberikan kesempatan malakukan kunjungan ke Kantor Pusat Penelitian Geopark dan kampung wisata hanjeli. Keterlibatan UNPAD dalam berbagai riset di Ciletuh menunjukkan bahwa produk akademik Unpad diakui dengan baik. Sehingga dengan adanya kontribusi Unpad ini menjadikan keunggulan tersendiri bagi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, yaitu satu-satunya kawasan Geopark yang melibatkan unsur perguruan tinggi. Hal yang paling utama yang dilakukan salah satunya adalah melakukan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian penting dalam pengembangan Kampung Wisata Hanjeli di Sukabumi yakni memberdayakan masyarakat bisa mengenalkan apa itu hanjeli, cara pengolahan pertaniannya, dan khasiatnya ketika dikonsumsi oleh tubuh.
Perjalanan kami berakhir di wisata edukasi penangkaran konservasi penyu Pangumbahan. Di tempat ini kami menikmati ribuan penyu yang berasal dari Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi dikarantina dan dilestarikan dari kepunahan di tempat ini.sambil menikmati senja di pantai pangumbahan ini kami beserta para wisatawan lainnya ikut serta dalam melepaskan ratusan penyu ke laut. Ratusan tukik dilepaskan tiap harinya menjelang senja supaya suhunya tidak terlalu panas. Tukik-tukik ini sangat dijaga kelestarian nya karena bisa menjaga ekosistem di laut.
Diharapkan Geopark Ciletuh- Pelabuhan Ratu dengan pemandangan yang indah ini akan semakin mendunia serta tentu menjadi ajang promosi yang efektif terutama bagi sektor kepariwisataan bagi Jawa Barat. Sehingga imbasnya adalah peningkatan kunjungan wisata. Dan tentunya akan berdampak postif bagi masyarakat setempat juga.